Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan 
informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media 
yang dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau 
cahaya dapat dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan 
penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan 
komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga, 
performance jaringan yang dikehendaki, ada atau tidaknya medium 
tersebut.
A. Copper Media
Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.
Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan :
Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan. 2. Twisted-Pair cable Twisted Pair terdiri dari 2 jenis :
  
B. Optical Media
 Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter^ receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal
 dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi
 yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi
 untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum 
yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.
Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan
 diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat 
mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak
 menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan 
terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi 
data menjadi tidak akurat. Sedang plastic optical’fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic). Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).
 
 
A. Copper Media
Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.
Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan :
1. Coaxial Cable
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet
 Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan
 pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih 
tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar.
Ada 4 jenis kabel coaxial, yaitu :
![]()  | 
| RG-6 | 
![]()  | |
| Thicknet atau RG-8 (10Base5). | 
![]()  | 
| Thinnet atau RG-58 (10Base2) | 
![]()  | ||||||||||
| RG-59 | 
Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan. 2. Twisted-Pair cable Twisted Pair terdiri dari 2 jenis :
Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan 
terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam 
maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi 
(terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m .
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan 
mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi 
gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m.
Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :
• Kategori 1 (Cat-1).
Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG 
sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan 
pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.
• Kategori 2 (Cat-2).
Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.
• Kategori 3 (Cat-3).
Sering disebut kabel voice grade, menggunakan 
konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan 
berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan 
Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
• Kategori 4 (Cat-4).
Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.
• Kategori 5 (Cat-5).
Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.
B. Optical Media
 Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter^ receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal
 dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi
 yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi
 untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum 
yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.
Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan
 diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat 
mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak
 menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan 
terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi 
data menjadi tidak akurat. Sedang plastic optical’fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic). Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).
Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber, 
satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) 
sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara 
bersama-sama (full duplex).
C. Wireless Network
Saat ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel 
(wireless network), transmisi data menggunakan sinar infra merah atau 
gelombang mikro untuk menghantarkan data. Walaupun kedengarannya 
praktis, namun kendala yang dihadapi disini adalah masalah jarak, 
bandwidth, dan mahalnya biaya. Namun demikian untuk kebutuhan LAN di 
dalam gedung, saat ini sudah dikembangkan teknologi wireless untuk 
Active Hub (Wireless Access Point) dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless Access Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan yang sudah ada.
 
 
Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio 
frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 
2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim melalui wireless ini 
akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini.
Source by: http://belajarpc.info/












