728x90_en

Sabtu, 15 Oktober 2011

Setelah mempraktekkan bagaimana cara mengumpulkan dan mendownload paket-paket .deb secara manual, tentunya teman-teman sekarang sudah mempunyai banyak koleksi file-file .deb. Nah, sekarang saatnya mengubah kumpulan file-file .deb tersebut menjadi sebuah repository offline pribadi.
Manfaatnya apa? Tentu saja banyak, dengan repo offline ini, kita tidak perlu harus terhubung dengan internet untuk install program, dan yang lebih keren, repo ini bisa didistribusikan ke komputer lain, sehingga komputer lain yang sama sekali tidak mempunyai koneksi internet juga bisa menikmati koleksi-koleksi program kita.
Baik, langsung saja kita praktekkan:
Yang dibutuhkan untuk membuat repo offline:
  1. Kita akan menggunakan tool dpkg-scanpackages dari paket dpkg-dev, kita harus install dulu dpkg-dev
    $ sudo apt-get install dpkg-dev, selanjutnya..
  2. Kumpulkan semua file .deb kita ke dalam sebuah folder. Tidak perlu membuat sub-folder di dalamnya, langsung masukkan semua ke satu folder tersebut.
  3. Nama folder tidak boleh mengandung spasi, beri saja nama yang simpel, misalnya repo atau repo-ubuntu atau repo.ubuntu
  4. Taruh folder berisi file-file .deb tersebut di lokasi yang mudah diakses, misalnya di desktop atau di direktori home kalian.Sebagai contoh, saya mempunyai kurang lebih 80an file .deb, yang saya masukkan ke folder bernama repo-ubuntu di direktori home saya, jadi lokasinya di /home/teknisi/repo-ubuntu. Teman-teman bisa ikuti nama folder saya ini.
Setelah semua yang dibutuhkan ada, sekarang kita sudah siap membuat repo offline. Bagaimana mekanismenya? Triknya adalah, kita akan membuat file Packages.gz di dalam folder repo-ubuntu tersebut. File Packages.gz ini akan berisi indeks atau daftar file-file .deb yang ada di folder tersebut, tentunya indeks tersebut dibuatkan oleh dpkg-scanpackages.
Proses pembuatan:
  1. Buka terminal (yap, biasakan diri dengan terminal, karena terminal bisa membuat hal-hal keren, seperti ini..)
  2. Masuk ke direktori di mana folder repo tersebut berada. Karena saya meletakkan folder repo-ubuntu ini di direktori home, maka saya harus masuk ke /home/teknisi.
  3. Kalau teman-teman meletakkan di tempat lain, tinggal sesuaikan, misalnya di /media/data/repo-ubuntu, maka masuk saja ke /media/data, tidak usah masuk ke direktori repo-ubuntu.
  4. Sekarang kita buat file indeksnya (Packages.gz) dengan command berikut:
    $ sudo dpkg-scanpackages repo-ubuntu/ /dev/null | gzip -9c > repo-ubuntu/Packages.gz
    (jangan sampai salah command-nya ya, sengaja saya beri warne berbeda, biar mudah --maaf kalau justru malah merepotkan :D--)
  5. Tunggu hingga proses selesai, bila muncul warning seperti ini:
    dpkg-scanpackages: warning: Package adobe-flashplugin (filename repo.ubuntu//adobe-flashplugin_10.2.159.1-0maverick1_i386.deb) is repeat but newer version;
    dpkg-scanpackages: warning: used that one and ignored data from repo.ubuntu//adobe-flashplugin_10.2.153.1-0maverick1_i386.deb!

    jangan khawatir, warning ini muncul karena ada paket dengan nama yang sama (dobel) tapi beda versi, dpkg-scanpackages akan secara memproses paket dengan versi yang lebih baru.
  6. Pastikan di bagian terakhir muncul tulisan seperti berikut:
    dpkg-scanpackages: info: Wrote 84 entries to output Packages file.
Beginilah tampilan prosesnya, jangan khawatir kalau ada warning..
Nah, berarti file indeks kita (Packages.gz) sudah jadi dan di dalamnya berisi info mengenai 84 buah paket file. Coba lihat di folder repo-ubuntu, akan ada file Packages.gz kan..
file Packages.gz ini berisi index/daftar semua paket-paket yang ada...

Hal-hal yang harus diperhatikan:
  1. Setelah repo jadi, jangan ubah nama foldernya, biarkan nama repo-ubuntu tetap seperti itu, karena nama folder juga ditulis di informasi yang ada di Packages.gz. Kalau ingin mengganti nama folder, teman-teman harus mengubahnya terlebih dahulu kemudian melakukan proses scanpackages lagi. Sebelum melakukan scanpackages, hapus dulu file Packages.gz yang lama.
  2. Bila ingin menambahkan file-file .deb baru ke repo ini, setelah memasukkan file tersebut ke folder, teman-teman harus melakukan scanpackages lagi. Dan sebelum menimpa dengan scanpackages, hapus dulu file Packages.gz yang lama.
Sampai di sini kita sudah selesai membuat repo offline, repo ini sudah bisa dipakai. Cara memakainya akan saya posting di artikel selanjutnya. InsyaAllah..
Semoga bermanfaat :)

source by : Blognya Goji, Google